Suatu Hari Dalam Kehidupan Seorang Antropolog

Oleh : Dwi Surti Junida

Antropolog meneliti, menganalisis, laporan, dan membandingkan budaya yang berbeda dan bagaimana mereka tumbuh, berkembang, dan berinteraksi. Bagaimana orang tinggal menawarkan wawasan ke dalam kehidupan modern dan bagaimana secara signifikan (atau, lebih sering, betapa sedikit) kita telah berubah dan bagaimana serupa kita berada dalam sistem interaksi dasar kita.
Antropolog dapat melakukan perjalanan ke tanah yang eksotis (travel to exotic lands) dan menghabiskan waktu dalam kondisi primitif (spend time in primitive conditions) atau bekerja di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, membandingkan kekhawatiran antropolog budaya daerah. Dapat membandingkan budaya dunia medis untuk dengan dunia keuangan, atau budaya profesional atlet dengan profesional hukum the culture of professional athletes to that of legal professionals.
Beberapa ahli antropologi mengambil pendekatan lintas disiplin (cross-disciplinary) ke lapangan, mempelajari linguistik, kimia, gizi, atau ilmu perilaku, dan menerapkan metodologi yang disiplin untuk mempelajari budaya mereka. Kualitas yang mendorong kesuksesan dalam bidang ini termasuk ingin tahu, pikiran tidak menghakimi, kesabaran dan kemampuan untuk membuat kesimpulan dari informasi yang tidak lengkap. Tidak seperti di ilmu-ilmu lain di mana dana yang signifikan dan tim riset yang cukup besar biasanya di perlukan, seorang individu dapat membuat penemuan-penemuan saat bekerja sendirian; Kebanyakan Antropolog yang di pekerjakan oleh universitas mereka mengajar dan meninjau 'pekerjaan lain untuk mencari nafkah mereka. Seorang antropolog menghabiskan banyak waktu untuk mengedit tulisan, melakukan kerja lapangan, pengajaran, konsultasi dengan profesional lainnya, dan memproduksi kertas untuk jurnal-jurnal profesional penelitian antropologi bergantung pada keputusan pendanaan dari pemerintah universitas, dan yayasan dan hampir eksklusif pengusaha di lapangan.
Pengembalian langsung pada investasi di bidang antropologi adalah mustahil untuk mengukur, dan karena itu, sulit untuk membenarkan sebagai item pengeluaran. Antropologi adalah bidang yang kompetitif (competitive field), dan mereka yang ingin berhasil di dalamnya harus menemukan cara-cara kreatif untuk memiliki keterampilan mereka agar diakui. antropolog yang sukses dengan cepat belajar keterampilan sukses menulis, menemukan bidang yang menjadi perhatian antropologi belum di selidiki, dan mempublikasikan artikel, esai, dan buku sebagai awal dan sesering mungkin.
Penulis adalah anggota Antropeis, seorang mahasiswi jurusan Antropologi Fisip  Universitas Hasanuddin Makassar.

Anda ingin mengetahui lebih banyak lagi.
Kunjungi : www.dwiloveislam-dwie.blogspot.com atau twitter@dwiafifaah.com untuk berdiskusi tentang masalah apapun (via message).
Semoga bermanfaat, terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Ku Harus Mengamati